Disambut Aremania Lembah Baliem Wamena - Papua |
WAMENA-Rombongan tim Arema akhirnya tiba di Wamena, Kabupaten Jayawijaya pukul 11.00 WIT atau sekitar pukul 09.00 WIB setelah menempuh perjalanan panjang dari Malang ke Papua. Total perjalanan ditempuh M Ridhuan dkk dari Malang ke Wamena selama hampir 13 jam. Rombongan tim berangkat dari Surabaya dengan naik pesawat Boeing 737 900 maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan KHLWXX pukul 21.15 WIB. Penerbangan ini merupakan penerbangan terakhir ke Indonesia Timur. Setelah terbang hampir selama 1,45 jam, rombongan tim yang dipimpin langsung Manajer Tim Arema Indonesia (ISL), Sunavip Ra Indrata dan Pelatih Kepala Joko Susilo serta sekretaris tim M Taufan tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan pukul 22.30 WITA. Sebelum melakukan perjalanan ke Jayapura, rombongan harus menunggu selama dua jam di bandara terbesar di Indonesia Timur itu. Waktu dua jam dimanfaatkan betul oleh pemain untuk istirahat. Sebagian pemain memilih tidur di ruang tunggu, sebagian lagi duduk-duduk di lantai. Sementara itu Dzumafo Herman, pemain anyar Arema yang baru gabung diputaran kedua dan beberapa pemain lainnya memilih memainkan laptopnya di warung minum yang ada di kawasan bandara. Tepat pukul 02.00 WIT, rombongan melanjutkan perjalanan menunju Bandara Sentani Jayapura juga menggunakan penerbangan milik Lion Air. Perjalanan panjang selama hampir empat jam itu juga digunakan pemain untuk jaga kondisi dengan tidur. Rombongan tim akhirnya tiba di Bandara Sentani pukul 07.00 WIT. Sebelum terbang terakhir menuju Kabupaten Jayawijaya, Wamena, rombongan tim harus menunggu lagi hampir tiga jam di Bandara Sentani. Tiga jam menunggu cukup lumayan lama. Dua musim lalu, tim Arema saat masih ditanangi pelatih Robert Rene Albert harus menunggu selama enam jam akibat cuaca buruk di atas Wamena. Waktu menunggu cukup lama ini juga digunakan para pemain istirahat dengan tidur di ruang tunggu. Setelah tiga jam lamanya menunggu penerbangan ke Wamena, akhirnya rombongan tim terbang tepat pukul 10.00 WIT dan menempuh perjalanan hampir satu jam dengan menggunakan pesawat Trigana Air. ‘’Kondisi fisik pemain setelah perjalanan jauh memang menguras tenaga. Namun anak-anak bisa mengatasinya dengan melakukan recovery. Dua hari saya kira sudah cukup bagi anak-anak,’’ kata pelatih Arema Joko Susilo sesaat setelah tim Arema tiba di Bandara Wamena Kabupaten Jayawijaya pukul 11.00 WIT. Begitu mendarat di Wamena, rombongan tim Arema disambut Aremania Lembah Balliem. Meski sambutan tidak semarak saat tim Arema tiba di Wamena musim lalu. Dimana saat itu, Arema disambut dengan puluhan Aremania dan langsung dijamu makan bakso di ruang VVIP bandara. Namun kali ini, hanya beberapa Aremania saja yang melakukan penyambutan sebagai perwakilan. Namun, jamuan atau fasilitas yang disediakan Aremania Lembah Baliem saat ini jauh lebih dari musim lalu. Segala kebutuhan tim Arema, dibantu oleh Aremania Lembah Balliem. Mulai mencari lapangan tempat latihan, seluruh alat transport selama di Wamena pun dibantu Aremania Lembah Balliem. Tidak hanya itu,sepulang latihan dari kawasan Gunung Susu, sore kemarin seluruh rombongan langsung diajak makan bakso My Bakso Arema. Kebetulan, bakso milik Dodik Susanto yang juga Aremania Lembah Balliem ini berdekatan dengan hotel Ranu Jaya I tempat tim Arema menginap. Jarak warung bakso hanya beberapa rumah saja dari hotel. Sebenarnya tim arema akan dijamu bakso siang hari setelah tiba di hotel. Namun, seluruh pemain memilih istirahat terlebih dahulu. Selain itu, pemain sudah makan siang yang disediahkan oleh hotel. Baru sore harinya setelah latihan, seluruh rombongan tim Arema dijamu pria asal Jalan Ardi Mulyo Kepanjen itu. ‘’Saya sangat senang sekali dengan kehadiran Arema. Ini suatu kehormatan bagi saya. Saya merasa puas sekali. Foto-foto pemain Arema akan saya pajang di warung saya,’’ kata Dodik Susanto yang mengaku telah merantau ke Wamena hampir sepuluh tahun lamanya. ‘’Istri saya juga orang Malang asli. Berasal dari Kacuk,” tambahnya. (jon/bua) |
Tidak ada komentar: