“Dan dari survei menunjukan bahwa 54,7 persen laki-laki yang berhubungan  seks pertama dengan temannya dan tiga persen dengan pekerja seks. Adapun hubungan pertama perempuan dengan temannya mencapai 23,8 persen dan 0,1 persen pekerja seks dan sisanya melakukan hubungan seks dengan suami istri,” paparnya.Kesadaran masyarakat dalam berhubungan seks dengan memakai kondom pun, menurutnya sangat rendah, sehingga rentan tertular penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS).

Sehingga Agustinus Aronggear mengharapkan, agar masyarakat untuk jangan malu-malu untuk selalu memeriksakan dirinya ke Rumah Sakit sehingga dapat mengetahui statusnya lebih jelas. “Untuk itu diperlukan kerjasama dengan semua komponen masyarakat, swasta, LSM yang peduli terhadap penyakit HIV ini. Dan yang sudah positif  bisa mendapatkan obat ARV (Anti Retro Viral) ,” jelasnya. Hal itu, menurutnya  sebagai salah satu penyebab penyebaran HIV/AIDS di Jayawijaya yang makin memprihatinkan. “Karena Virus tersebut sangat mematikan dan cepat, dan dari data terakhir yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Provinsi Papua bahwa Jayawijaya berada di urutan ke empat,” ungkapnya saat ditemui Team Redaksi kemarin.

Di Jayawijaya, menurutnya  terdata sebanyak 1479 kasus HIV/AIDS, dengan rincian pada tingkat HIV sebanyak 315 kasus dan AIDS sebanyak1164 kasus. “Dan untuk jumlah Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang telah meninggal 160 orang,” katanya.