Latest News


More

Mahasiswa Lembah Baliem Tak Lupa Budaya

Posted by : Anonim on : Kamis, 28 November 2013 0 comments
Anonim
Saved under : , ,
Mahasiswa Lembah Baliem Tak Lupa Budaya

Mahasiswa IPMDJ KDJ 
Jayapura (Sulpa) – Ikatan Pelajar Mahasiswa dan Pemuda Katolik Dekenat Jayawijaya (IPMP KDJ) di Jayapura berupaya untuk melestarikan budayanya.

Ketua IPMP KDJ Paskalis Itlay ketika ditemui awak media ini di Waena, Distrik Heram kemarin mengatakan, Ahad (27/10) mereka mementaskan seni budaya Lembah Baliem di Gereja Katedral Keuskupan Jayapura, Dok V,  Kota Jayapura untuk menggalang dana pembangunan katedral. Selain itu, mereka ingin melestarikan budaya leluhurnya dalam bentuk tari-tarian, fragmen dan nyanyian dalam bahasa Baliem yang ditonton ratusan umat Katolik.

Romo Y.B Mangunwijaya, Pr. dalam bukunya berjudul ‘Ragawidya’ melukiskan gerakan tarian sebagai bagian dari religiositas sehari-hari.  Setiap gerakan atau lenggokan dalam ragam tari memiliki makna memuji, bersyukur atau menyembah, selain gerakan lainnya. Dalam tarian Hisilum, mahasiswa Baliem menggambarkan sesuatu yang transenden.

Koordinator Biro Pendidikan dan Penalaran IPMP KDJ  Agust Pabikta mengatakan, selain berpartisipasi sebagai umat Katolik Keuskupan Jayapura, mereka mau menampilkan bahwa mereka sudah berubah.
“Tidak primitif seperti dulu lagi. Tidak ada lagi yang tersembunyi,” kata Agus. Menurut dia, adanya stigma terhadap masyarakat Lembah Baliem selama ini disebabkan karena adanya sesuatu yang tersembunyi.

“Yang tersembunyi itu yang kami tampilkan dalam tarian,” lanjutnya.
Sedikitnya 200-an mahasiswa dan pelajar Katolik asal Lembah Baliem sedang belajar di Jayapura. Sebagai orang yang ‘dilahirkan’ dari budaya leluhur, mereka terus melestarikan budayanya di mana saja berada, ibarat memakai baju yang tidak dilerpaskan dari tubuh. Menurut Agus, setiap suku bangsa di bumi memiliki budaya yang diwariskan oleh leluhurnya. Karena itu, sedianya tetap dilestarikan sebagai bagian dari jati diri.
Seorang mahasiswa Katolik asal Dekenat Jayawijaya Alus Himan berpendapat, budaya merupakan sesuatu yang mengakar dalam diri mereka dan manusia pada umumnya. Karena itu, hendaknya harus dilestarikan. (A/TM/R5/lo3)

Tidak ada komentar:

Leave a Reply

Terimakasih atas kunjungan anda. Silahkan tinggalkan pesan, kritik, saran dan komentar dari anda yang sangat kami harapkan.