Mahasiswa Lembah Baliem Tak Lupa Budaya
Jayapura (Sulpa) – Ikatan Pelajar Mahasiswa dan Pemuda Katolik Dekenat Jayawijaya (IPMP KDJ) di Jayapura berupaya untuk melestarikan budayanya.
Ketua IPMP KDJ Paskalis Itlay ketika ditemui awak media ini di Waena,
Distrik Heram kemarin mengatakan, Ahad (27/10) mereka mementaskan seni
budaya Lembah Baliem di Gereja Katedral Keuskupan Jayapura, Dok V, Kota
Jayapura untuk menggalang dana pembangunan katedral. Selain itu, mereka
ingin melestarikan budaya leluhurnya dalam bentuk tari-tarian, fragmen
dan nyanyian dalam bahasa Baliem yang ditonton ratusan umat Katolik.
Romo Y.B Mangunwijaya, Pr. dalam bukunya berjudul ‘Ragawidya’
melukiskan gerakan tarian sebagai bagian dari religiositas sehari-hari.
Setiap gerakan atau lenggokan dalam ragam tari memiliki makna memuji,
bersyukur atau menyembah, selain gerakan lainnya. Dalam tarian Hisilum, mahasiswa Baliem menggambarkan sesuatu yang transenden.
Koordinator Biro Pendidikan dan Penalaran IPMP KDJ Agust Pabikta
mengatakan, selain berpartisipasi sebagai umat Katolik Keuskupan
Jayapura, mereka mau menampilkan bahwa mereka sudah berubah.
“Tidak primitif seperti dulu lagi. Tidak ada lagi yang tersembunyi,” kata Agus. Menurut dia, adanya stigma terhadap masyarakat Lembah Baliem selama ini disebabkan karena adanya sesuatu yang tersembunyi.
“Yang tersembunyi itu yang kami tampilkan dalam tarian,” lanjutnya.
Sedikitnya 200-an mahasiswa dan pelajar Katolik asal Lembah Baliem
sedang belajar di Jayapura. Sebagai orang yang ‘dilahirkan’ dari budaya
leluhur, mereka terus melestarikan budayanya di mana saja berada, ibarat
memakai baju yang tidak dilerpaskan dari tubuh. Menurut Agus, setiap
suku bangsa di bumi memiliki budaya yang diwariskan oleh leluhurnya.
Karena itu, sedianya tetap dilestarikan sebagai bagian dari jati diri.
Seorang mahasiswa Katolik asal Dekenat Jayawijaya Alus Himan
berpendapat, budaya merupakan sesuatu yang mengakar dalam diri mereka
dan manusia pada umumnya. Karena itu, hendaknya harus dilestarikan. (A/TM/R5/lo3)
Tidak ada komentar: